Kamis, 23 Januari 2014

Perbedaan Router, Switch, Bridge dan Hub

Ada banyak perangkat yang berhubungan dengan networking, dimana untuk masing-masing perangkat mempunyai tugas masing-masing yang berbeda.berikut akan dijelaskan mengenai perbedaan beberapa perangkat networking seperti router, switch, bridge dan hub.

1. Router

Router adalah suatu perangkat yang dapat menghubungkan beberapa jaringan, baik jaringan yang sama maupun yang berbeda (lebih kekonteks mengenai IP address). sebuah router memiliki kemapuan routing artinya router dapat dapat mengetahui kemana rute perjalanan dari suatu paket akan dikirim. misal, jika suatu paket ditunjukkan untuk ‘host penerima’ yang berbeda network dari ‘host pengirim’ maka router akan meneruskan paket itu ke network tersebut. begitupun sebaliknya, jika host pengirim dan penerima berada dalam satu jaringan maka router akan menghalangi paket-paket keluar dari jaringan tersebut, sehingga paket-paket tersebut tidak “membanjiri” jaringan yang lain.

Secara umum, router dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. static router (router statis) : adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang disetting secara manual oleh para administrator jaringan.
b. dynamic router (router dinamis) : adalah sebuah router yang memilki dan membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Pada diagram atau bagan jaringan, sebuah router seringkali dinyatakan dengan simbol khusus. contohnya adalah seperti gambar dibawah ini:



Router bekerja pada layer 3 (model OSI layer) atau layer network.layer network bertugas untuk menetukan rute yang dilalui olah data dan pada layer ini menyediakan ‘logical addressing (pengalamatan logical) dan path’determination’ (penentuan rute tujuan). Hal itu lah yang menyebabkan router bekerja di layer 3 model OSI.


2. Bridge

Bridge atau biasa juga disebut dengan transprent brdige merupakan perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubngkan dua buah jaringan LAN (Local Area Network) atau membagi sebuah LAN menjadi dua buah segmen. tujuannya adalah untuk mengurangi trafik sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan performa jaringan. Bridge dapat mengetahui apakah informasi (informasi ini disebut frame karena bridge bekerja di layer ke 2 model OSI layer) ditujukan untuk host yang satu segmen atau berbeda segmen. jika frame ditujukan kepada host yang satu segmen maka bridge akan meneruskannya ke host tersebut dan akan menutup jalur ke segmen lain. sebaliknya, jika frame ditujukan untuk host pada segmen yang berbeda maka bridge akan meneruskannnya ke segmen tujuan. Pada Bridge tidak dikenal istilah subnet. Semua segmen yang dihubungkan oleh bridge akan dipandang sebagai sebuah subnet. bridge juga tidak dapat membedakan network protocol address. jadi, apapun protokol yang digunakan akan dapat diloloskan oleh bridge. Bridge tidak dapat mengenali alamat logika seperti IP address (Pada model OSI layer 2, layer network hanya dapat mengenali alamat fisik atau MAC Address). bridge hanya dapat mengenali alamat fisik host yang disebut MAC address (Media Access Control) atau hardware address.

Pada diagram atau bagan jaringan, sebuah brdige dilambangkan dengan model berikut:


3. Switch

Switch adalah suatu perangkat yang memiliki prinsip kerja sama dengan bridge, perbedaannya dengan bridge adalah bahwa switch memiliki banyak port, sering pula switch juga disebut dengan multiport bridge karena perbedaan jumlah port yang lebih banyak dibandingkan bridge. switch berfungsi sebagai konsentrator pada sebuah jaringan. Switch dapat mempelajari alamat hardware host tujuan, sehingga informasi bisa langsung dikirim ke host tujuan. hal ini berbeda dengan hub dimana hub akan membroadcast seluruh informasi ke masing-masing host kedalam jaringan tersebut.switch yang lebih cerdas dapat mengecek frame (informasi yang dikirim disebut frame karena switch juga bekerja di layer kedua model OSI) yang error dan dapat mem-block frame yang error tersebut.

Pada diagram atau bagan jaringan, sebuah bridge dilambangkan dengan model berikut:


4. Hub

Hub mirip dengan switch, yaitu sebagai konsentrator. namun, hub tidak secerdas switch. hal ini seperti yang disampaikan pada bagian switch dimana jika hub akan mengirim suatu informasi ke suatu host, informasi tersebut akan mengalir ke semua host, sehingga dari sisi keamanan, informasi yang melewati hub lebih rentan terhadap penyadapan. selain itu, prinsip kerja hub tersebut akan menyebabkan beban trafik yang
tinggi pada jaringan. Hub bekerja pada layer satu model OSI atau layer physical. hub berfungsi sebagai konsentrator namun hub tidak dapat mempelajari alamat hardware sehingga informasi yang datang ke hub akan diteruskan ke seluruh host.

Pada diagram atau bagan jaringan, sebuah bridge dilambangkan dengan model berikut:






Ada suatu perangkat network yang memiliki fungsi sama dengan hub namun tidak memiliki banyak port, alat tersebut adalah repeater. Sebuah repeater hanya berfungsi sebagai penguat sinyal agar informasi dapat sampai ke host lain yang lokasinya cukup jauh. repeater bekerja pada layer 1 model OSI.

sumber: http://siskom.lab.ittelkom.ac.id

0 komentar:

Posting Komentar